Daun Kersen Sebagai Obat Manjur
Hampir setiap orang mengetahui pohon kersen. Selain mudah tumbuh, pohon yang satu ini termasuk pohon yang tak perlu dirawat secara khusus……
Hampir setiap orang mengetahui pohon kersen. Selain mudah tumbuh, pohon yang satu ini termasuk pohon yang tak perlu dirawat secara khusus……
Manfaat karbohidrat yang utama adalah sebagai sumber energi bagi tubuh, baik untuk bergerak dan melakukan aktivitas maupun untuk kerja organ-organ tubuh. Tak hanya itu, karbohidrat juga memiliki banyak manfaat lain yang tidak kalah penting.
Karbohidrat merupakan salah satu makronutrien, yaitu nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar dan dapat menghasilkan energi karena mengandung kalori. Selain karbohidrat, nutrisi yang juga tergolong makronutrien adalah lemak dan protein.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang merupakan sumber karbohidrat adalah nasi, gandum, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan susu.
Karbohidrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Kedua jenis karbohidrat ini memiliki perbedaan dalam struktur kimiawinya.
Secara umum, karbohidrat sederhana hanya mengandung gula dasar yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh, sedangkan karbohidrat kompleks memiliki susunan gula yang lebih panjang, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna dan diserap oleh tubuh.
Sementara itu, bila dilihat dari asalnya, karbohidrat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Pati adalah jenis karbohidrat yang berasal dari tanaman. Contohnya adalah biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan. Makanan bertepung, seperti pasta atau mie dan roti, juga mengandung karbohidrat jenis pati.
Serat merupakan jenis karbohidrat yang juga berasal dari tanaman. Roti gandum, kacang-kacangan, dan sebagian sayuran yang dimakan bersama kulitnya dikenal sebagai sumber serat yang baik.
Tidak semua karbohidrat adalah gula, tetapi semua gula adalah karbohidrat. Gula bisa diperoleh secara alami dari berbagai jenis makanan, seperti buah-buahan (fruktosa), susu (laktosa), dan gula pasir (sukrosa).
Pada proses pembuatan kue, cokelat, dan permen, sukrosa biasanya digunakan sebagai pemanis.
Tubuh memerlukan karbohidrat karena zat ini memiliki banyak manfaat penting bagi tubuh, antara lain:
Karbohidrat adalah sumber energi bagi tubuh. Ketika Anda mengonsumsi makanan berkarbohidrat, tubuh Anda akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa. Dengan bantuan hormon insulin, glukosa akan diserap oleh sel-sel tubuh. Dari proses inilah tubuh akan memperoleh energi.
Dengan demikian, Anda pun dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti bernapas, bergerak, berjalan, dan berpikir.
Karbohidrat sering dikaitkan dengan bertambahnya berat badan. Padahal, karbohidrat justru bermanfaat dalam mengendalikan berat badan.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti beras merah, roti, atau gandum utuh. Selain rendah kalori, jenis makanan berserat tinggi ini juga dapat memberikan efek kenyang lebih lama, sehingga bisa membantu Anda menurunkan berat badan.
3. Menjaga kesehatan saluran pencernaan
Karbohidrat yang bersumber dari buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran dikenal baik untuk kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko munculnya berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit.
Beberapa jenis karbohidrat dalam bentuk serat bahkan dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Tak hanya itu, mengonsumsi biji-bijian dan karbohidrat tinggi serat juga dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes.
Kebutuhan karbohidrat setiap orang berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas fisik yang dijalani, dan kondisi medis tertentu. Namun, pada umumnya, orang dewasa sehat membutuhkan asupan karbohidrat sekitar 220–300 gram per hari.
Sementara itu, bagi orang yang ingin menjaga berat badan atau sedang dalam program menurunkan berat badan, asupan karbohidrat yang disarankan adalah sekitar 50–150 gram per hari.
Perlu diketahui bahwa gula dari karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh sebagai lemak jika tidak segera digunakan. Itulah sebabnya, mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan bisa menambah timbunan lemak di badan. Hal ini dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Sebaliknya, kekurangan karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh. Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan terasa lemas, lalu memecah lemak dan protein untuk dijadikan energi. Proses pemecahan lemak ini dapat menyebabkan penumpukan keton di dalam darah.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menyebabkan ketosis. Ketosis dapat menimbulkan gejala berupa pusing, lemas, mual, dan dehidrasi. Kekurangan karbohidrat pun berisiko membuat Anda kekurangan nutrisi lain yang penting untuk tubuh.
Penting untuk menjaga asupan karbohidrat sesuai kebutuhan agar manfaat karbohidrat dapat Anda peroleh secara maksimal. Namun, bila Anda mengalami gejala gangguan kesehatan yang diduga disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan karbohidrat seperti yang telah dijelaskan di atas, konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Spirulina dianggap memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Superfood yang satu ini terbuat dari ganggang laut yang berwarna biru kehijauan, sehingga aman dikonsumsi oleh para penganut diet vegan dan vegetarian.Anda dapat merasakan berbagai macam manfaat spirulina untuk kesehatan, hanya dengan menambahkannya ke dalam pola makan Anda.
Spirulina yang terbuat dari ganggang mungkin terdengar tidak menarik atau malah menjijikkan bagi beberapa orang. Namun, siapa sangka bahwa terdapat berbagai manfaat spirulina bagi kesehatan, seperti:
Penderita diabetes selalu berkutat dengan kadar gula darah yang tinggi. Salah satu manfaat spirulina adalah menurunkan kadar gula darah.Penelitian yang dilakukan pada tikus yang mengalami diabetes tipe 1 mengungkap bahwa spirulina mampu menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan insulin dan enzim pada organ hati.Namun, manfaat spirulina dalam mengatasi diabetes masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Manfaat spirulina lainnya adalah dengan menjadi antiracun yang mampu mengatasi keracunan merkuri, besi, timah, fluoride, dan arsenik. Oleh karenanya, spirulina mungkin dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi keracunan.Meskipun demikian, masih diperlukan riset lebih lanjut untuk melihat efektivitas spirulina sebagai antiracun.
Ingin menjaga kesehatan? Anda dapat menambahkan spirulina ke dalam diet Anda! Spirulina ditemukan mampu mencegah penyakit jantung.Manfaat spirulina dalam mencegah penyakit jantung disebabkan efek menurunkan kolesterol, menangkal radikal bebas, dan berperan sebagai antiradang.
Kolesterol yang tinggi dapat membahayakan kesehatan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi spirulina karena spirulina mampu menurunkan kolesterol jahat LDL dan menaikkan kolesterol baik HDL.Konsumsi satu gram spirulina tiap harinya mampu menurunkan kolesterol dalam jangka waktu tiga bulan.
Mengatasi stres adalah salah satu cara menjaga kesehatan mental. Spirulina adalah cara lain yang bisa dipertimbangkan untuk mengelola kesehatan mental Anda.Manfaat spirulina dalam menjaga kesehatan mental terletak pada kandungan triptofan di dalamnya. Triptofan merupakan asam amino yang memicu produksi serotonin dalam tubuh yang sangat berperan dalam kesehatan mental.Penderita gangguan kecemasan dan depresi ditemukan memiliki kadar serotonin yang rendah, karenanya spirulina dapat menjadi alternatif meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh untuk memelihara kesehatan mental.
Spirulina bukanlah suplemen yang dapat dengan segera menurunkan berat badan, tetapi spirulina adalah salah satu hal yang bisa dikonsumsi untuk membantu proses penurunan berat badan.Hal ini karena spirulina adalah makanan bernutrisi tinggi yang rendah kalori yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi tanpa memerlukan konsumsi kalori yang berlebih.Satu sendok makan spirulina hanya mengandung 20 kalori dan memiliki kandungan kalsium, zat besi, magnesium, potasium, protein, dan fosfor yang tinggi.Manfaat spirulina dalam menurunkan berat badan terbukti dari studi yang menemukan bahwa konsumsi spirulina selama tiga bulan dapat menurunkan indeks massa tubuh.
Sering mengalami alergi? Konsumsi spirulina dapat mengatasi gejala alergi, seperti bersin, gatal, hidung yang berair, dan hidung yang tersumbat. Namun, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menilik manfaat spirulina dalam meringankan gejala alergi.
Tidak hanya menurunkan kolesterol, manfaat spirulina lainnya adalah menurunkan tekanan darah. Sebuah riset menemukan bahwa mengonsumsi spirulina selama tiga bulan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yang memiliki berat badan berlebih.
Spirulina diyakini mampu meningkatkan metabolisme dan menaikkan tingkat energi serta menurunkan berat badan. Konsumsi enam gram spirulina tiap harinya dapat membantu metabolisme dan menurunkan berat badan.Namun, penelitian lebih dalam mengenai manfaat spirulina dalam menaikkan metabolisme tubuh masih diperlukan.
Tidak hanya teh hijau, spirulina adalah sumber antioksidan lainnya yang dapat menangkal radikal bebas melalui kandungan phycocyanin yang juga mampu memberikan efek antiradang.
Meskipun penelitian masih dilakukan pada hewan, tetapi spirulina adalah salah satu makanan yang berpotensi untuk melawan kanker.Penelitian pada hewan mendapati bahwa spirulina dapat menurunkan kemunculan kanker dan tumor. Spirulina diyakini berpotensi mengatasi kanker mulut.
Manfaat spirulina dalam mengatasi anemia dikarenakan efek spirulina dalam meningkatkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah dan perannya dalam meningkatkan sistem imun tubuh.Akan tetapi, masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut mengenai manfaat spirulina dalam menangani anemia.
Spirulina dapat menjadi bahan makanan yang membantu kinerja otot dan mengurangi keletihan pada otot. Spirulina diketahui dapat memperlambat waktu seseorang untuk merasakan kelelahan pada otot.
Di dalam satu sendok makan spirulina, terdapat kandungan nutrisi yang luar biasa berikut ini:
Selain itu, spirulina juga mengandung thiamin, riboflavin, niacin, folat, hingga vitamin B-6, A, dan K. Jadi jangan heran kalau manfaat spirulina untuk kesehatan sangatlah beragam.
Spirulina sebenarnya secara umum aman untuk dikonsumsi. Namun, terdapat beberapa efek samping yang dapat dirasakan ketika mengonsumsi spirulina, di antaranya adalah:
Manfaat spirulina dalam mencegah penggumpalan darah dapat menjadi bumerang ketika Anda mengonsumsi obat pengencer darah atau menderita penyakit pendarahan. Konsumsi spirulina dapat meningkatkan peluang untuk mengalami pendarahan dan lebam.
Spirulina yang didapatkan dari alam liar berisiko tinggi untuk terkontaminasi dengan racun, terutama jika air tempat ganggang bertumbuh terkontaminasi dengan bakteri, logam berat, atau partikel microcystin.Sebenarnya ganggang penghasil spirulina menghasilkan partikel microcystin sebagai bentuk pertahanan dari predator. Partikel microcystin berbahaya bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam kadar yang tinggi karena dapat memicu keracunan pada organ hati.
Manfaat spirulina lain yang dapat menjadi bumerang lainnya adalah khasiatnya dalam meningkatkan sistem imun tubuh.Peningkatan sistem imun tubuh justru dapat berpotensi memperparah kondisi penderita penyakit autoimun atau kondisi saat sistem imun menyerang bagian dari tubuh.
Selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi spirulina bila Anda mengonsumsi obat pengencer darah, mengalami masalah pendarahan, atau menderita penyakit autoimun. Jangan mengonsumsi spirulina jika Anda alergi terhadap spirulina.Menurut jurnal Harvard, Spirulina diketahui mampu mencegah, mengatasi, bahkan hingga menyembuhkan beberapa kondisi penyakit. Misalnya seperti kolesterol, hipertensi, diabetes, depresi, hepatitis, malnutrisi, dan lain-lain. Selain itu, spirulina juga diketahui mampu meningkatkan sistem imun dan memperbaiki kinerja ginjal serta hati.Spirulina juga diketahui mengandung sekitar 60 persen protein yang tentunya menjadi sumber protein sayuran yang jauh lebih kaya dari sayuran lainnya. Superfood satu ini juga diketahui merupakan sumber yang baik dari betakaroten, beberapa jenis mineral, dan asam lemak esensial.Namun, hingga saa ini masih belum adal bukti saintifik yang dapat mendukung kelebihan-kelebihan spirulina tersebut. Beberapa penelitian telah dilakukan, namun kebanyakan belum cukup baik pelaksanaannya. Spirulina juga belum diakui dan diregulasi oleh FDA.Beberapa risiko efek samping juga dilaporkan terjadi meski spirulisa dikonsumsi pada dosis yang direkomendasikan. Namun, ternyata hal tersebut terjadi pada orang dengan gangguan metabolisme bernama Phenylalanine.
Whey protein adalah protein yang terdapat di dalam whey, yaitu sisa susu yang dihasilkan dalam produksi keju. Jenis protein ini banyak digunakan untuk menambah massa otot. Selain membentuk jaringan otot, whey protein juga memiliki banyak manfaat lain bagi kesehatan.
Whey protein umumnya ditemukan pada susu dan produk olahannya, yaitu keju. Namun, selain dari kedua makanan tersebut, jenis protein ini juga tersedia dalam bentuk suplemen bubuk, seperti protein shake. Suplemen whey protein ini bisa dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam makanan atau minuman, misalnya jus dan milkshake.
Whey protein umum dikonsumsi oleh binaragawan dan para penggemar olahraga untuk membentuk massa otot. Akan tetapi, Anda juga bisa mengonsumsi whey protein untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
Berikut ini adalah beberapa manfaat whey protein bagi kesehatan yang dapat Anda peroleh:
Protein atau asam amino merupakan bahan dasar untuk menyusun sel dan jaringan tubuh, misalnya jaringan tendon, kulit, dan organ.
Protein, termasuk whey protein, juga merupakan jenis nutrisi yang berperan dalam meningkatkan kekuatan dan massa jaringan otot. Oleh karena itu, protein ini cukup populer dikonsumsi oleh orang yang ingin membentuk massa otot tubuhnya.
Selain mengonsumsi whey protein, Anda juga tetap perlu mengonsumsi makanan kaya protein, seperti telur, ikan, daging, serta tahu dan tempe, untuk mencukupi kebutuhan protein sehari-hari.
Whey protein merupakan jenis nutrisi yang juga dapat mendukung peningkatan berat badan melalui pembentukan massa otot.
Beberapa faktor dan kondisi, seperti penuaan, kurang gizi, atau sakit berat, dapat menyebabkan jaringan otot menyusut. Oleh karena itu, whey protein bisa dikonsumsi oleh orang-orang yang ingin menambah berat badan.
Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit kronis seperti HIV/AIDS dan sulit menambah berat badan, juga dapat mengonsumsi whey protein untuk meningkatkan berat badan. Namun, hal ini perlu diimbangi dengan olahraga secara rutin, terutama latihan kekuatan.
Setiap harinya, tubuh memerlukan protein guna membangun, memelihara, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Ketika seseorang mengalami luka atau infeksi, tubuh memerlukan cukup kalori dan nutrisi, khususnya protein, untuk membantu penyembuhan luka.
Dengan demikian, tidak ada salahnya bila Anda mengonsumsi whey protein sebagai suplemen nutrisi harian. Anda dapat mengonsumsi whey protein tanpa rasa maupun dicampur dengan perasa makanan.
Protein, termasuk yang bersumber dari whey, akan diolah menjadi asam amino di dalam tubuh. Zat ini berperan penting dalam pembentukan daya tahan tubuh yang kuat. Dengan demikian, tubuh akan mampu melawan serangan kuman dan virus penyebab penyakit.
Berbagai riset menunjukkan bahwa konsumsi whey protein secara rutin dapat mengurangi kolesterol dan trigliserida, serta tekanan darah. Manfaat whey protein ini baik untuk menjaga kesehatan organ-organ penting tubuh, seperti otak dan jantung.
Meski demikian, efektivitas dan manfaat whey protein tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.
Untuk mendapatkan manfaat dari whey protein, penting bagi Anda mengetahui takaran yang tepat. Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi whey protein adalah sekitar 1–2 sendok makan atau sekitar 25–50 gram per hari.
Umumnya, whey protein tersedia dalam bentuk suplemen bubuk yang dapat dikonsumsi dengan cara diminum. Anda juga bisa menambahkan bubuk whey protein ke dalam campuran jus, smoothies, atau yoghurt.
Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi whey protein berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti mual, perut kembung, diare, nyeri, dan kram perut. Selain itu, orang yang mengalami masalah ginjal dan hati juga sebaiknya menghindari konsumsi whey protein.
Jika Anda ingin menambahkan whey protein ke dalam menu konsumsi harian, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui takaran yang tepat sesuai kondisi kesehatan Anda.